Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu
dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk
melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada
kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.
(Matius 7:13,14)
Kristus memanggil kita masuk melalui pintu yang sempit,
dimana setiap langkah berarti penyangkalan diri. Ia memanggil kita untuk berdiri di atas
mimbar kebenaran abadi, dan merasa puas, ya betul-betul berasa puas sebab iman
yang pernah diberikan kepada orang-orang saleh…..
Ketika kita mendekati
waktunya apabila para penguasa dan kuasa serta roh-roh jahat di udara
akan sepenuhnya berperang melawan kebenaran, apabila kuasa setan untuk menipu
menjadi begitu besar, kalau sekiranya mungkin dapat menipu orang yang terpilih
juga,maka pengertian kita harus dipertajam oleh penerangan ilahi, supaya kita
tidak menjadi buta terhadap kejahatan-kejahatan setan….Oleh membiarkan kita
bekerjasama dengan malaikat-malaikat kudus, Allah telah memungkinkan pekerjaan
kita menjadi…suatu keberhasilan yang mulia.
Tetapi keberhasilan jarang sekali sebagai hasil usaha yang
terpisah-pisah. Pengaruh yang bersatu
dari semua anggota gereja dituntut.
Gereja sekarang membutuhkan orang-orang seperti Henokh, yang
berjalan dengan Allah, menyatakan Kristus kepada dunia. Anggota-anggota gereja perlu mencapai suatu
standar yang lebih tinggi. Utusan-utusan
sorgawi sedang menunggu untuk menghubungi mereka yang telah menenggelamkan diri
itu sehingga tak kelihatan lagi, yang kehidupannya menggenapi perkataan, “Namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup , melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging,
adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
diriNya untuk aku.” Pria dan wanita yang
demikianlah yang harus dipersiapkan gereja sebelum terangnya dapat bersinar
kepada dunia dengan cahaya yang terang dan jelas. Pandangan kita kepada matgahari kebenaran
dikaburkan oleh kepentingan diri.
Kristus telah disalibkan kembali oleh banyak orang yang dengan
perantaraan pemanjaan diri membiarkan setan berhasil mengendalikan mereka…
Adalah maksud Allah supaya semua orang diuji dan dicoba,
sehingga Ia dapat melihat apakah mereka setia atau tidak setia kepada hukum yang
memerintah kerajaan sorga. Sampai pada
akhirnya, Allah membiarkan setan menyatakan dirinya sendiri sebagai pembohong,
penuduh dan pembunuh. Dengan demikian
kemenangan terakhir dari umatNya sudah lebih nyata, lebih mulia, lebih lengkap
dan lebih sempurna.
(Selain Alkitab, dikutip dari RH Des, 4 1900)