Di dalam perumpamaan
lalang dan gandum, kita melihat alasan mengapa lalang tidak dicabut; agar
jangan gandum tercabut bersama lalang. Opini
dan pertimbangan manusia dapat membuat kesalahan besar, tetapi agar jangan
membuat satu kesalahan sehingga sehelai daun gandum tercabut, tuan tuaian itu
berkata, “Biarkanlah keduanya tumbuh bersama-sama sampai waktu menuai.” Kemudian malaikat-malaikat akan mengumpulkan
lalang yang akan ditentukan untuk dibinasakan.
Allah panjang sabar dan Allah lama menderita. Ia menegur dan mengamarkan yang salah tetapi
Ia tidak membinasakan mereka yang lambat mengerti pelajaran yang sudah
diajarkanNlya kepada mereka. Dia tidak
mencabut lalang dan gandum.
Jemaat Kristus di dunia tidak akan sempurna tetapi Allah
tidak membinasakan umatNya karena tidak sempurna. Sudah ada dan aka nada oran g yang penuh
semangat yang tidak mempunyai pengetahuan yang akan memurnikan jemaat dan
mencabut lalang dari tengah-tengah gandum.
Tetapi Kristus telah memberikan terang khusus bagaimana menghadapi
mereka yang bersalah dan mereka yang tidak bertobat di dalam gereja. Janganlah ada ketidakteraturan, bersemangant
dalam tindakan yang terburu-buru yang diambil oleh jemaat, untuk mengeluarkan
mereka yang dianggap mempunyai karakter yang tidak sempurna. Lalang akan muncul di tengah-tengah gandum,
akan lebih merusak bila mencabut lalang kecuali dengan cara yang ditentukan
Allah, daripada membiarkannya saja.
Sementara Kristus menabur benih yang baik, setan menabur
lalang. Ada dua pengaruh yang ditujukan
kepada anggota jemaat, satu pengaruh sedang bekerja untuk memulihkan jemaat dan
yang lain untuk merusak umat Allah.
Kita tidak akan mengatakan siapa lalang dan siapa gandum. Waktu penuaian akan menentukan dua golongan
yang secara khusus disebut dengan gambaran lalang dan gandum. Pekerjaan pemisahan diberikan kepada malaikat
Allah dan tidak diserahkan ke dalam tangan seorang manusiapun.
(Sumber selain Alkitab:
GW 40-43)
No comments:
Post a Comment
Thanks for comments. We will be back soon..